DKI Luncurkan Aplikasi “Smart City” (Video)
Pemprov DKI Jakarta resmi meluncurkan aplikasi “Jakarta Smart City” untuk memantau, memonitor dan menindaklanjuti keluhan warga, di Balai Agung, Jakarta, Senin (15/12). Jakarta Smart City meliputi enam dimensi, yakni ekonomi,
mobilitas, lingkungan, manusia, kehidupan, dan pemerintahan. Aplikasi
ini secara langsung diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama.
“Saya beri apresiasi kepada Diskominfomas (Dinas Komunikasi,
Informatika, dan Kehumasan) yang sudah berhasil merealisasi aplikasi ini
dengan anggaran yang minim. Tidak percuma juga saya mendesak Waze,
Safetipin, dan Swakita. Jangan lagi ada sabotase,” kata Basuki.
Meskipun meliputi banyak dimensi, namun umumnya titik awal proyek smart city
berangkat dari penyiapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Hal
tersebut diantaranya tercantum dalam aplikasi bernama QLUE, yang bisa
diunduh secara gratis di Playstore oleh masyarakat.
Sedangkan untuk aparat pemerintahan di DKI ada aplikasi khusus yakni, cpepat respon opini Publik (CROP). CROP sendiri merupakan dashboard mapping yang menggunakan platform Google Maps sebagai dasar pemetaan digital.
Kepala Diskominfomas DKI Jakarta, Agus Bambang Setiowidodo mengatakan, warga bisa mengakses aplikasi smartcity.jakarta.go.id secara langsung. Warga bisa saling berbagi informasi dan juga melaporkan berbagai keluhan mereka.
Website tersebut terintegrasi dengan aplikasi pengaduan warga lainnya, seperti e-mail dki@jakarta.go.id, Twitter @jakartagoid, Facebook jakarta.go.id, balai warga di website www.jakarta.go.id, petajakarta.org, Lapor! 1708, dan Google Waze.
“QLUE ini untuk menjembatani pengaduan warga. Pengaduan seperti masalah
macet, banjir, sampah, joki 3in1, parkir liar, pengemis, dan lainnya,”
katanya.Data yang terintegrasi dengan smartcity.jakarta.go.id seperti jalur fiber optic, tinggi muka air, letak menara, pos polisi, data kependudukan, dan lainnya.
Dengan demikian, gubernur juga dapat melihat keadaan Jakarta melalui
monitoring CCTV yang terintegrasi di pintu air, jalan raya, dan lainnya.
Ke depannya, pengembangan aplikasi smart city ditujukan agar warga Jakarta dapat mengetahui nilai pajak bumi bangunan (PBB) hingga perencanaan kota.
Sumber : http://ahok.org/berita/news/dki-luncurkan-aplikasi-smart-city/
0 komentar